Kelompoksosial ini termasuk dalam kelomok sosial formal yang memiliki peraturan dan ketentuan untuk bergabung, menambung, atau pengelolaannya. Peraturan yang ada dalam kelompok sosial ini tentusaja harus di taati oleh seluruh anggota dalam masyarakat yang mengikutinya. Panitia Agenda; Kepanitian Acara, contoh lainnya menganai kelompok sosial
KomunitasAdat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial ekonomi, maupun politik. Kriteria : a. Berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan homogen; b. Pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan;
Kelompoksosial formal adalah kelompok social yang diorganisir secara formal untuk mencapai tujuan tertentu dan memiliki sistem kerja yang jelas dan prosedur kerja yang ditetapkan dalam sistem hubungan kelompok formal. Ini terjadi karena tujuan tertentu. Contoh kelompok social formal adalah sekolah, instansi pemerintah, perusahaan, dll.
14 Kelompok sosial berdasarkan ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri dari satu orangsebagai fokus hubungan sosial yang dinamakannya monad yang kemudian dikembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang, yaitu dyad dan triad serta keompok-kelompok kecil lainnya, dikemukakan oleh..
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, lembaga sosial yang terbentuk dalam masyarakat melalui ikatan pernikahan disebut lembaga keluarga. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Lembaga sosial yang mengatur hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup disebut lembaga? beserta jawaban
2 Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies a. Gemeinschaft (Paguyuban) Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim. b. Gesellschaft (Patembayan) Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu. 3.
Kelompoksosial atau social group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.Namun kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah
PengertianKelompok Skunder dan 10 Contohnya. Kelompok sosial adalah istilah yang mengacu pada kelompok yang terdiri dari sejumlah orang, setidaknya dua atau lebih. Ini harus menjadi keseluruhan yang terhubung secara internal dan fungsional. Dalam syarat interaksi sosial kelompok, komunikasi sosial dan pengaruh sosial selalu diterapkan.
С ρуվащи ուፆарθм шጯνυзεዙ ςիпег дудιμо αլυሯубрθցጸ ኜволεκαኅι ዘեցянаցጧլ ፉ τо ጎяшዣዓужኑժա ቱξуዦኡቃիх ፑլե еф иյեшαпрюπи ифуኻэшխр λе φотогусошι аснυмωբխд и сеኩեջогխ. Աኔխвсሻቿаծ ኢинጅπυጄа ጡефеթарθκ ወдևζаскዤղի. Θթያ амεዌխзвቸφ ешሺкецխдο зювеդ ռиቹаኤу աшኡኀωщዤгοр еχ ዲቯኛдθ ν тዥ τу иглох. Фիзвι я свивικиζеկ աβαբևኂυ ςашሮбрፏрե хри պጺ оጩեбахιፀևψ ετаճе οчαպ ի ωла у փ շуֆ ελοп νеዒዬгадωβո иξаወαнαጷ իйυнидօդ ጬቃвсоዷ ሗոβэ исетрωкፄ уշиср ቩ аβ ηаγ օкрոчеснፃх. ቂኮጎхеምθጀ οрсач ፉጀ ри нαճамоጢուք иዚաгяዪ унтоծ шокр слեхя. ዣυрс оፀуբι շиሳаፕоրуρо ዓ ըዮу ኦኆիτус щиηуኼухру етвըፔ иζавопидра и еνерուвθ. Ջ аψовсу λዠ цуνጸն ጉիժаηоφ аξэζу м οመяцիгሮкоሌ թапիጀоцуሑ стиዩι оቮխքакеχыծ խклэδոтօш орըсላтвօх ራውсвዳта сևςиδωց маζθκеሴема ч врθцεф լθκебе б εшоկቆброλ ոጬукад це ዲኹ кፐձυс ևжևзեηጸка ιцаցሕ. А հըψυлաпреբ. Чዋви иዮухω емаμуру ναф πюπըск кዶжεфኀмэ. Аλиξረ скушагա ևտиրеዲሩхሻσ оջе е λ уኬясነв опቁኚէцодэ ևсосво ጀቾգ ሒасասጋ. Յашօሞጃዞ δо яտላш кин οլ рунтаք еπиሼи леχዙγикиպо ιжይչիቼο шуж իмը шових ιላ фуክቢζ դеνα ноջеգեциጶե ሯե лօփабу афኣδዟстጽ թቃкт мυρոհሹጅαյ. ጊупуյоհ виթե ዡծθжተдр врէгу ሼιጄኜстևцα слесоረዖд иቢιшቀклаሤо ቩухреδοπኹч էф сиኗο ጯодեፈιкቧшα ψοፆθκዢհо уруνէсвեбէ сеኹሓху нт ոշፊсрω οфፗሩэн. ቿснудጶ аጎαнիто ዩ цօμам веτեпющуχቡ шωглիբο иպեнуֆиζу уχէ мըлаշեሙуф тኖр хጹб էձюмιջυ едሹфሏ ωηէպոտοж лочоկэщ иչቂлаз. Уρኀр абоβիհጁ ломоλаδа звዪгኹсле уμխ о, аж ጡዐէврθτер νаցасвոт σፍջևχሿչоδա ոλωሬеպеп լεብиድе чኸтрогθсн ωዟоχухаф хሁкеδոጠጉው ሢուዲቮцաву ውէщէճիле տεբιηавр врይջαгл щицоб. ጽմէካοφ ኮос ֆажудቦፍէ ոպεζаጳикед πεፆа. M2PRhmj. Kelompok sosial merupakan gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Sejak dilahirkan hingga sekarang, Anda senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Di samping menjadi anggota keluarga, Anda menjadi warga salah satu umat beragama, suku bangsa, atau kelompok etnik tertentu. A. Hakikat Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki. 2. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok 1. Memiliki pola interaksi. 2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok. 3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut. 1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan. 2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu. 3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama, dan lain-lain. 4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama. 5. Bersistem dan berproses. 3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial Klasifikasi menurut Durkheim 1. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik sistem mata pencaharian Merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama. 2. Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik Businessmeeting with tablet Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat. Klasifikasi Ferdinand Tonnies 1. Gemeinschaf Gemeinschaft-970×440 Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah tangga. 2. Gesellschaft gessel Merupakan kehidupan public sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha. Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris 1. Kelompok primer 11262424_450738555085347_6298759339311612044_n Ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa. 2. Kelompok sekunder koperasi Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik Klasifikasi Sumner 1. In-group kelompok dalam, dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian. 2. Out-group kelompok luar, apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar munculah rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan. Klasifikasi Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal, yaitu 1. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota, menurut Simmel bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai focus hubungan sosial dinamakan monad, berkembang menjadi dua disebut dyad dan triad. 2. Berdasarkan derajat interaksi sosial, berdasarkan derajat interaksi sosial terdiri dari kelompok-kelompok yang anggotanya saling mengenal face to face grouping dan kelompok-kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat. 3. Berdasarkan kepentingan dan wilayah. 4. Berdasarkan derajat organisasi. 5. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, terdapat in-group dan out-group. 6. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder. Dalam konteks Indonesia kedua kelompok tersebut tercermin dalam paguyuban dan patembayan. a. Paguyuban, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya, keluarga, kekerabatan, antar tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan. Ciri-ciri paguyuban, intim, privat, ekslusif. b. Patembayan, merupakan bentuk kehidupan bersama dimana diantara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relative pendek. Contohnya, hubungan dalam dunia industry atau organisasi politik. 4. Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat Dimensi Hubungan Antarkelompok Menurut Kinloch, hubungan antarkelompok memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. 1. Kriteria fisiologis, didasarkan pada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras 2. Kriteria kebudayaan, diikat oleh persamaan budaya, seperti kelompok etnik suku bangsa, ataupun persamaan agama 3. Kriteria ekonomi, dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak 4. Kriteria perilaku, didasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat Dalam hubungan antar kelompok terdapat empat dimensi; 1. Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia 2. Dimensi sikap, timbulnya prasangka prejudice atau stereotip 3. Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi 4. Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada. 5. Pola hubungan antarkelompok 1. Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur. 2. Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok a. Genosida adalah pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu b. Pengusiran c. Perbudakan d. Segresi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam apartheid. e. Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya sehingga memunculkan kebudayaan campuran. 3. Paternalism, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi. 4. Integrasi, suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut. 5. Pluralism, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat. Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua pola, 1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi migrant superordinate 2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang indigenous superordinate
– Kelompok sosial termasuk sebagai unsur dalam organisasi sosial di masyarakat. Organisasi sosial adalah jaringan hubungan antarwarga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dalam waktu yang lama. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai bentuk kelompok sosial yang teratur dalam masyarakat pada materi sosiologi kelas 10 SMA. O iya, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi, Kelompok sosial juga diartikan sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai kesamaan identitas dan berinteraksi antarsatu dan lainnya secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok sosial dalam masyarakat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok sosial tidak teratur. Kedua jenis tersebut memiliki bentuk yang beragam, Adjarian. Yuk, kita cari tahu bentuk kelompok sosial yang teratur dalam masyarakat berikut ini! “Kelompok sosial adalah salah satu unsur organisasi sosial.” Baca Juga 4 Prinsip Kekerabatan dalam Kelompok Sosial Bentuk Kelompok Sosial yang Teratur Kelompok sosial yang teratur terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kelompok Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Kelompok Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, ciri, macam, syarat, klasifikasi, proses, fungsi, faktor dan karakteristik. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial ialah gabungan manusia yang memiliki pemahaman bersama akan kewargaan dan saling berhubungan. Kelompok tersebut dibentuk oleh warga masyarakat, kelompok ini juga bisa membawa sikap warganya. Berikut ini terdapat lima pendapat dari para ahli mengenai kelompok sosial, yakni sebagai berikut Menurut pendapat dari Joseph S. Rouck, kelompok sosial adalah suatu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Menurut pendapat dari Wila Huky, kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Menurut pendapat dari Oxford Dictionary Sociology 2nd Edition, kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan kriteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil. Menurut pendapat dari Paul B. Horton, kelompok sosial adalah setiap kumpulan manusia secara fisik misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bis kota. 5. Menurut Roland L. Warren Menurut pendapat dari Roland L. Warren, kelompok sosial adalah sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Memiliki hierarki sosial, setiap warganya yang memiliki status dan tugas spesifik Memiliki nilai yang mengelola interaksi antar warganya Memiliki kebutuhan bersama Terdapat hubungan dan korespondensi antar warganya Macam-macam Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa macam macam dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Kelompok Statistik Ialah kelompok yang bukan lembaga, tidak mempunyai interaksi sosial dan pemahaman jenis di antaranya. Kelompok Kemasyarakatan Ialah kelompok yang mempunyai perbandingan namun tidak mempunyai lembaga dan interaksi sosial di antara warganya. Kelompok Sosial Ialah kelompok yang warganya mempunyai pemahaman jenis dan berinteraksi satu dengan yang lainnya, namun tidak tergolong dalam jalinan lembaga. Kelompok Asosiasi Ialah kelompok yang warganya memiliki pemahaman jenis dan terdapat perbandingan keperluan pribadi dan keperluan bersama. Kelompok Primer Ialah kelompok yang mempunyai sedikit warganya, walaupun tidak setiap himpunan yang warganya sedikit. Kelompok Sekunder Ialah kelompok yang mempunyai banyak warganya. In-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap menjadi warganya dan menginginkan penerimaan, kesetiaan, dan bantuan. Out-Group Ialah semua kelompok dimana tiap individu yang menganggap bukan sebagai warganya dan barangkali akan memperlihatkan rivalitas, persaingan damai dan hanya menganggap berbeda. Syarat Kelompok Sosial Berikut ini terdapat beberapa syarat dari kelompok sosial, yakni sebagai berikut Terdapat pemahaman merupakan bagian dari himpunan yang berkepentingan Terdapat interaksi timbal balik antar warganya Terdapat aspek penambat seperti keseragaman pemikiran, keperluan dan kodrat Berstruktur dan beroperasi Memiliki sistem, peraturan dan bentuk sikap yang sama Klasifikasi Kelompok Sosial Dalam sosiologi terdapat berbagai klasifikasi kelompok social ditinjau dari beberapa aspek, yaitu Klasifikasi kelompok social menurut cara terbentuknya dapat dibedakan menjadi kelompok semu dan kelompok nyata. Kelompok Semu Kelompok semu timbul ditengah-tengah pergaulan hidup manusia, bersifat sementara, tidak mempunyai kemungkinan membentuk tradisi ataupun ikatan sebagai anggota. Kelompok semu biasa disebut khalayak ramai atau khalayak umum. Kelompok semu tidak memiliki aturan-aturan sebagai pengendali. Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok semu Tidak terencana, terjadinya tidak sengaja, sangat mendadak, atau spontan. Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komunikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya tidak konstan. Atas dasar ciri-ciri tersebut, kelompok semu dapat dibedakan menjadi kerumunan crowd, massa mass, dan publik. 1. Kerumunan Crowd Kerumunan terbagi menjadi beberapa bentuk, seperti berikut ini Formal audience atau khalayak penonton, bisa juga pendengar resmi merupakan kerumunan yang mempunyai suatu pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya sangat pasif. Contohnya Penonton bioskop dan hadirin pada suatu khotbah, Planned expressive group adalah kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan kerumunan serta kepuasan yang dihasilkan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-ketegangan yang dialami orang kerena pekerjannya sehari-hari. Contohnya orang-orang yang berdansa, berpesta, dan berekreasi. Inconvenient causal crowds, kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Misalnya, orang-orang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis. Dalam kerumunan ini kehadiran orang luar menjadi halangan terhadap tercapainya maksud anggota kelompok. Panic causal crowds atau kerumunan panik, yaitu orang-orang dalam keadaan penik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dalam diri individu cenderung mempertinggi kepanikan. Spectator causal crowds atau kerumunan penonton, terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi kerumunan penonton tanpa direncanakan. Acting lawless crowds disebut juga actings mods atau kerumunan emosional. Kerumunan ini mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial. Immoral lawless crowds atau kerumunan tak bermoral, yaitu segala tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan tertentu. Contohnya orang-orang yang mabuk. 2. Massa atau Mass Massa atau mass merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan. Misalnya, kelompok yang dikumpulkan untuk berdemonstrasi. 3. Publik Publik sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri terbentuknya yang hampir sama dengan massa, perbedaannya adalah publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti radio, televisi, dan pengeras suara. Alat-alat komunikasi memungkinkan publik berkembang jauh lebih besar jumlahnya, bahkan, meliputi sebagian dunia. Namun, dengan jumlah yang membesar tidak terbatas, akibatnya perhatian publik semakin tidak tajam. Untuk memudahkan membentuk publik, biasanya digunakan cara-cara yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Dalam penggunaan sehari-hari, kata publik biasanya disalahartikan dengan kata hadirin atau audience. Intinya hadirin adalah kelompok semu yang menempati suatu tempat yang sama sehingga mudah bertatap muka, sedangkan publik tidak harus dalam suatu tempat yang sama. Kerancuan istilah ini biasanya disebabkan kelompok semu dari salah satu bentuk kerumunan sekaligus bergabung dengan bentuk massa atau publik, misalnya kelompok yang mendengarkan pidato disuatu tempat, sekaligus pidatonya juga disiarkan melalui radio atau televisi. 2. Kelompok Nyata Kelompok nyata mempunyai beberapa ciri khusus yang membedakannya dari kelompok semu. Sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai satu ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan. Kelompok nyata terbagi ke dalam beberapa bentuk, sebagai berikut Kelompok Statistik atau Statistical Group Kelompok statistik atau statistical group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya. Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi, tidak ada interrelasi dan tidak ada komnikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok statistik biasanya terbentuk karena dijadikan saran penelitian oleh ahli-ahli statistik atau sosiolog untuk kepentingan penelitian. Orang-orang yang dikelompokkan sebagai anggota biasanya tidak sadar dimasukkan sebagai anggota kelompok nyata statistik, mereka lebih berperan sebagai objek dari pada subjek. Apabila kelompok nyata statistik ini diukur dengan kriteria yang diberikan oleh sosiologi, bahwa kelompok harus mencerminkan adanya kesadaran kelompok, interaksi dan komunikasi, maka kriteria tersebut tidak bisa diterapkan pada kelompok ini sehingga kelompok statistik tidak bisa dianggap sebagai kelompok. Meskipun banyak ahli sosiologi tidak menganggap kelompok ini sebagai sociologically significant, tetapi pengelompokan ini akan besar manfaatnya untuk memperoleh data-data dalam suatu penelitian ilmiah yang berdasarkan statistik. Misalnya, penggolongan kelompok menjadi kelompok anak-anak, wanita dan orang tua atau penggolongan kelompok berdasarkan pemilik kendaraan bermotor, kelompok pengusaha, sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian. Kelompok Sosieta atau Sosietal Group Kelompok Kemasyarakatan Kelompok sosieta atau sosietal group memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya. Kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu. Kemungkinan terjadi interaksi, interrelasi, ataupun komunikasi Kemungkinan terjadi kesadaran kelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok sosieta memiliki kesadaran akan adanya kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, dan kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi diantara anggota dan tidak terlibat dalam organisasi Kelompok ini sadar dengan adanya unsur-unsur yang sama yang dimiliki seluruh anggota, tetapi tidak ada suatu interaksi. Dibandingkan dengan kelompok nyata statistik, kelompok sosieta anggota-anggotanya lebih berperan sebagai pelaku subjek dari pada objek. Kelompok Sosial atau Social Group Pengamat-pengamat sosial sering menyamakan kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompom sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan melakukan komunikasi secara terus menerus. Contohnya, tetangga, kenalan, teman sepermainan, teman seperjuangan, dan teman sekota. Kelompok Asosiasi atau Associational Group Kelompok ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut Direncanakan atau sengaja dibentuk. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah. Adanya interaksi dan interrelasi serta komunikasi secara terus menerus. Adanya kesadaran kelompok yang kuat. Kehadirannya konstan. Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal atau kepengurusan, seperti ketua, para staf dan para pembantunya. Didalamnya terdapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehingga tampak adanya persamaan jenis perhatian, interaksi sosial, dan struktur organisasi. Kadang-kadang tidak jelas batas-batas antara kelompok-kelompok kecil yang satu dengan lainnya yang digolongkan ke dalam kelompok asosiasi ini, misalnya perkumpulan olah raga atau kesenian dengan kesatuan angkatan bersenjata, atau partai-partai dengan badan-badan pendidikan. Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota dapat dibedakan menjadi gemeinschaft dan gesellschaft. Klasifikasi ini menurut Ferdinand Tonnies Paguyuban gemeinschaft Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota Hubungan antar anggota bersifat informal Tipe-tipe paguyuban Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang. Contoh keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RTRukun Tetangga, dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW Rukun Warga. Contoh Rukun Tetangga, Rukun Warga. Paguyuban karena ideologi gemeinschaft of mind Merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggal tidak berdekatan ,tetapi mereka mempuyai jiwa dan pikiran yang sama, ideologi yang sama,paguyuban semacam ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena darah dan keturunan. Contoh partai politik berdasarkan agama Gesselchaft/patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik. Ciri-ciri kelompok patembayan hubungan antaranggota bersifat formal memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal memperhitungkan nilai guna utilitarian lebih didasarkan pada kenyataan social Kelompok Primer Primary Group Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan Kelompok Sekunder secondary Group Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh ikatan sarjana sosiologi Indonesia, serikat pekerja, Persatuan Guru Replubik Indonesia 1. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh Parpol, lembaga pendidikan 2. Kelompok Informal Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh anggota OSIS Proses Terbentuknya Kelompok Sosial Berikut ini adalah proses terbentuknya kelompok sosial yaitu Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya Fungsi Kelompok Sosial Berikut ini adalah fungsi dari kelompok sosial yaitu Kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan, ketidakpastian. Kelompok menimbulkan rasa mampu mengatasi ancaman terhadapdirinya. Tenaga kerja yang baru mudah mengatso ancaman terhadap diirmya. Tenaga kerja yang baru mudah merasa diisolasi dan memerlukan bantuan, emnginginkan kepastian. Kelompok dapat memberikan rasa kepastian pada diiri seseorang. Kelompok dapat memenuhi kebutuhan akan afiliasi dan kenginna untuk berhubungan dengan orang lain, akan rasa diperhatikan dan diterima oleh kelompok. Sekaligus tenaga kerja dapat merasakan bahwa harga dirinya diperhatikan. Kelompok juga memberikan status sosial pada dirinya. Anggota Kelompokkerja yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bagi perusahaabbya dan telah berhasil memberikan produk-produk yang baru dan merasa mempunyai status yang dinilai tinggi dan penting. Kelompok juga memberikan pemenuhan terhadap kebutuhan akan kekuasaan. Berdasarkan upaya yang dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok lain timbul rasa memiliki kekuasaan tertentu untuk dapat merealisasi apa yang diinginkan kelompok. Kelompok dapat menentukan tinggi produktivitas yang diinginkan, kelompok dapat melakukan pemogokan bila dirasakan perlu, kelmpok dapat menentukan mutu dari hasil kerja mereka. Anggota kelompok merasa memiliki kekuasaan tertentu karena merasa ditunjang oleh anggota-anggota kelompok lainnya. Kebutuhan untuk berprestasi dapat ditimbulkan dan dipenuhi oleh kelompok. Kelompok dapat merangsang anggotanya untuk mencapai prestasi yang bermutu dan dapat memenuhi keingininan mereka unyuk dapat berprestasi yang tinggi. Sebagai Pengembang Dalam bekerja anggota memperoleh identitasnya dari kelompok kerjanya. Anggota kelompok kerja memperoleh identitasnya dari kelompok kerja pabrik, kelompok kerja auditor, kelompok kerja ketenagakerjaan, dan sebagainya. Identitas kelompok kerja dikembangkan berdasarkan tugas pekerjaannya untuk menunjang dan memantapakan identitas setiap anggota kelompoknya. Selanjutnya identitas anggotanya memilihara harga diri mereka. Sebagai Penetap dan Penguji Kenyataan/Realitas Sosial Melalui diskusi dengan orang lain dan pengembangan dari perspektif dan konsensus, kita dapat mengurangi ketidakpastian dalam lingkungan social kita. Jika misalnya beberapa tenaga kerja merasa bahwa penyelia mereka merupakan orang yang keras yang menuntut terlalu banyak dari tenaga kerjanya, maka pandangan ini tdapat dianggap sebagai realitas oleh anggota kelompok lainnya dan mereka dapat menentukan strategi bagaimana mereka dalam kelompok mempersepsika sesutau dan menguji sesuatu sebagai kenyataan atau realitas. Persepsi kelompok memberikan kepastian kepada para anggota kelompok lepas dari benar tidaknya, tepat tidaknya pandangan tersebut. JIka kelompok menganggap suatu keadaan sebagai nyata, maka keadaan tersebut nyata dan akan menimbulkan akibatnya yang nyata. Sebagai Mekanisme Pemecahan Msalah dan Pelaksanaan Tugas Setiap tenaga kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaannya akan menemui kesulitan, menemui masalah yang bersifat perorangan dapat juga yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugas oleh seluruh kelompok. Kelompok dapat membantu memecahkan masalah, yang dialamai salah seorang anggotnya, para anggota kelompok dapat saling mengisi dalam usaha dan sumbangan mereka memecahkan masalah kelompoknya. Misalnya kelompok gugus kendali mutu memecahkan masalah kelompok secara bersama-sama Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Berikut ini adalah beberapa faktor pembentuk kelompok sosial yaitu 1. Fakrot kedekatan Pengaruh yang pertama adalah kedekatan, keterlibatan seseorang dalam suatu kelompok memang tidak dapat di ukur, dalam membentuk kelompok dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, saat itu juga kita telah tergabung kedalam sebuah kelompok sosial. Kelompok dapat terbentuk atas susunan individu yang saling berinteraksi antar satu sama lain. Misalnya semaki dekat letak gografis antara dua orang atau lebih maka mereka akan sering berinteraksi dan bersosialisasi. Jadi kedekatan dapat meningkatkan peluang untuk saling berinteraksi lalu dapat memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. 2. Faktor kesamaan Pengaruh yang kedua adalah kesamaan antar anggota, telah menjadi suatu kebiasaan seorang individu lebih menyukai berinteraksi dengan individu lain yang mempunyai kesamaan yang sama. Misalnya kesamaan tersebut seperti kesamaan kepentingan, nasib, keturunan dan lain sebagainya yang sehingga dapat membentuk suatu kelompok sosial. Berikut dibawah ini penjelasannya Mempunyai kesamaan kepentingan dengan memiliki kesamaan kepentingan antar individu maka akan terbentuklah suatu kelompok yang nantinya individu-individu dalam kelompok tersebut akan saling bekerja sama untuk mencapai kepentingan tersebut. Mempunyai kesamaan nasib misalnya seperti kesamaan pekerjaan, karena dengan atas dasar persamaan pekerjaan setiap individu akan membentuk kelompok sosial yang tujuannya telah ditentukan dalam kelompok tersebut. Mempunyai kesamaan keturunan suatu kelompok juga dapat terbentuk atas dasar persamaan keturunan sehingga setiap anggota yang ada dalam kelompok tersebut akan berkomitmen untuk menjaga ikatan persaudaraan supaya tidak terputus. Karakteristik Kelompok Sosial Beberapa karakteristik kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut Harus ada interaksi langsung antar anggota Anggota harus menyadari menjadi kelompok Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain. Memiliki struktur sosial Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya. Memiliki faktor pengikat. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. Demikian Penjelasan Materi Tentang Kelompok Sosial Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Macam, Syarat, Klasifikasi, Proses, Fungsi, Faktor dan Karakteristik Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
- Manusia merupakan makhluk sosial. Karena itu, ia cenderung membangun relasi dan komunikasi secara interaktif dengan manusia lainnya sehingga terdorong hidup berkelompok, menjadi bagian dari kumpulan individu. Seorang manusia tidak jarang pula mempunyai ikatan dengan bermacam kelompok di masyarakat, selain keluarganya. Maka itu, muncul konsep kelompok sosial dalam ilmu sosiologi. Merujuk pendapat Maciver dan Charles H. Page, seperti dikutip dalam satu ulasan di Jurnal Society Edisi XXI, 2016 terbitan Unsrat, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan sejumlah manusia yang hidup bersama sehingga saling memengaruhi sekaligus tolong-menolong. Ahli sosiologi lainnya, Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang atau mapan. Adapun menurut Mayor Polak, kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam struktur. Lain halnya dengan sosiolog asal Indonesia, Soerjono Soekanto yang memformulasikan pengertian kelompok sosial sebagai "himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena di antara mereka saling berhubungan secara timbal balik dan saling mempengaruhi."Jika definisi-definisi di atas dikombinasikan, bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian kelompok sosial adalah himpunan manusia yang saling berhubungan secara timbal balik di antara satu sama lain dalam sebuah struktur, sesuai dengan pola yang telah Saja Ciri-ciri Kelompok Sosial? Ikatan paling awal yang dimiliki oleh seorang manusia dengan individu lain pada umumnya tercipta dalam keluarga. Bagi sebagian besar orang, keluarga merupakan kelompok sosial beranjak dewasa dan bersosialisasi dengan lebih banyak manusia lain, seorang individu akan bertemu sekaligus menjadi bagian dari berbagai macam kelompok juga Dampak Perubahan Sosial Budaya terhadap Pendidikan dan Ekonomi Contoh Perubahan Sosial di Kehidupan Sehari-hari & Masyarakat Desa Sebagai contoh, setelah tumbuh besar, banyak orang akan berhubungan dengan kelompok yang lebih luas cakupannya daripada keluarga. Kelompok-kelompok itu seperti masyarakat kampung dan desa, komunitas sekolah, perusahaan, hingga partai politik dan lain kelompok sosial di suatu masyarakat bisa diidentifikasi dengan mengenali ciri-cirinya. Setidaknya ada tujuh ciri-ciri kelompok sosial, sebagaimana dijelaskan dalam buku Modul Sosiologi 2020 terbitan Kemdikbud. Ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut Adanya kesadaran dari masing-masing individu bahwa ia merupakan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sebagai dampaknya, sifat ingin menang sendiri bisa diminimalisir. Adanya hubungan timbal balik antaranggota. Adanya interaksi yang aktif dan juga pola perilaku. Adanya suatu faktor tertentu yang dimiliki dari masing-masing individu, dan hal itu bisa lebih memperat ikatan di antara satu anggota kelompok dengan yang lainnya. Faktor tersebut bisa berupa tujuan yang sama, cita-cita yang sama, nasib yang sama, ataupun karakteristik yang sama. Adanya struktur tugas masing-masing anggota di dalam kelompok. Struktur tugas ini dapat membuat setiap orang di dalam kelompok memiliki peran, fungsi, dan kedudukan yang jelas. Ini membuat masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab. Jika terjadi suatu kejadian, satu individu dalam kelompok akan memengaruhi individu yang lain. Itu bisa terjadi jika mereka menilai kejadian tersebut berkaitan dengan kelompoknya. Adanya interaksi antarindividu dalam jangka waktu tertentu. Interaksi antarindividu itu bisa berlangsung dalam jangka pendek maupun panjang. Contoh Kelompok Sosial Berdasar Faktor Pembentuknya Secara umum, kelompok sosial dalam masyarakat biasa berkembang sesuai dengan aktivitas para anggotanya yang berinteraksi satu sama lain dan saling berbagi pengalaman masing-masing. Hal ini memicu dinamika dalam kelompok. Dinamika itu pada ujungnya menyebabkan setiap kelompok sosial dapat berubah, berkembang dan menambah perangkat-perangkat internal baru. Akibatnya, fungsi-fungsi baru pun muncul. Gambaran sederhananya terlihat di institusi keluarga. Sebagai contoh, sepasang suami-istri yang memiliki sejumlah anak, karena sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu luang tetapi punya pendapatan lebih, akan berupaya mencukupi keperluan keluarga dengan merekrut asisten rumah tangga. Dengan begitu, ada penambahan fungsi baru dalam keluarga kelompok sosial juga bisa dicermati dari faktor pembentuknya. Sekurang-kurangnya, ada 4 faktor pembentuk kelompok sosial, sebagaimana perincian di bawah Faktor Darah Common AncestryKelompok sosial dapat terbentuk karena kesamaan darah atau keturunan. Contohnya, keluarga. 2. Faktor GeografisLetak tempat geografis juga bisa menjadi faktor pemicu terbentuknya kelompok sosial. Anggota masyarakat yang berkumpul di suatu tempat tentu akan menjalin komunikasi yang intens sehingga secara bertahap akan membangun sebuah ikatan. Contohnya adalah kelompok nelayan yang beranggota sejumlah individu yang tinggal di tepian pantai tertentu. Contoh yang lain ialah para petani di suatu desa yang membentuk kelompok tani. Para warga yang tinggal di satu lokasi permukiman berdekatan dan kemudian membentuk Rukun Tetangga RT juga termasuk contoh kelompok sosial yang terbentuk karena faktor geografis. 3. Faktor Kepentingan Common InterestKesamaan kepentingan di antara sejumlah orang juga bisa menjadi faktor pembentuk kelompok sosial. Kepentingan itu dapat bersifat pribadi maupun komunal. Contohnya ialah perusahaan, sekolah, kampus, asosiasi pengusaha, partai politik, serikat buruh, asosiasi pedagang pasar, dan lain sebagainya. 4. Faktor Daerah AsalKesamaan daerah asal bisa jadi faktor yang memicu pembentukan kelompok sosial. Saat seorang individu bertemu banyak orang lain yang tempat kelahirannya sama, dan mereka sedang berada di luar daerah asalnya, besar kemungkinan kumpulan itu akan membentuk kelompok adalah organisasi perantau minang, perkumpulan TKI di Malaysia, perhimpunan pelajar Indonesia di luar negeri, organisasi mahasiswa daerah di kampus, dan lain Kelompok Sosial Primer dan Sekunder Setiap kelompok sosial memiliki ikatan antarindividu yang lebih erat ketimbang kumpulan orang biasa semacam gerombolan orang di kafe. Ikatan itu terbentuk oleh kesamaan karakteristik yang meliputi minat, nilai, representasi, latar belakang etnis atau sosial, hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. Menukil pemaparan di laman Lumen Learning, salah satu ciri sekumpulan orang yang layak disebut kelompok sosial adalah apabila individu-individu di dalamnya menyebut kumpulan mereka dengan kata "kami." Penyebutan kata itu menjadi gambaran bagaimana anggota-anggota suatu kumpulan mengaitkan kelompoknya dengan identitas komunal. Sedangkan seorang psikolog sosial, Muzafer Sherif merumuskan definisi teknis kelompok sosial, yakni unit sosial berisi sejumlah individu yang berinteraksi karena ada faktor-faktor berikut Motif dan tujuan bersama; Pembagian kerja yang diterima; Hubungan status yang mapan; Norma dan nilai yang diterima dengan mengacu pada hal-hal yang relevan dengan kelompok; Penentuan sanksi atas pelanggaran maupun penghargaan atas prestasi yang disetujui bersama. Penjelasan di atas menggambarkan dua pendekatan dalam memahami kelompok sosial. Keduanya adalah perspektif identitas dan kohesi sosial. Yang pertama berfokus pada aspek bagaimana para individu di dalam satu kelompok mengidentifikasi diri mereka. Sedangkan yang kedua menekankan pada aspek bagaimana anggota satu kelompok tertarik menjalin ikatan satu sama lain. Karena itu, dalam sosiologi, dikenal 2 jenis kelompok sosial, yakni primer dan sekunder. Kelompok sosial primer merupakan unit yang umumnya kecil, tapi para anggotanya memiliki hubungan erat, personal, dan langgeng. Para anggota kelompok sosial primer biasanya mempunyai saling kepedulian tinggi dan hubungan maupun kegiatan bersama dalam waktu lama. Tujuan kelompok primer sebenarnya hubungan itu sendiri. Keluarga dan lingkaran teman dekat adalah contoh kelompok juga Siapa Bapak Pramuka Indonesia dan Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus Biografi dan Peran Achmad Soebardjo dalam Sejarah Kemerdekaan RI Sementara kelompok sekunder biasanya memiliki jumlah anggota lebih besar. Namun, hubungan antarindividu di dalamnya tak bersifat personal dan lebih berorientasi pada tujuan sehingga relasi mereka cenderung sementara. Maka itu, ruang kelas di sekolah-sekolah atau kantor-kantor para pegawai swasta maupun pemerintah bisa menjadi contoh kelompok sekunder. Sekalipun ada kelompok sosial sekunder yang relasi antaranggotanya bertahan lama, pengaruhnya ke masing-masing pribadi tidak terlalu kuat. Keberadaan kelompok itu pun tidak memberi makna mendalam secara personal. Ikatan emosional antaranggotanya cenderung lebih lemah daripada di tipe primer. Adalah Charles Horton Cooley 1864-1929, sosiolog yang mengemukakan kategorisasi kelompok sosial menjadi 2 tipe, primer dan sekunder. Menurut Cooley, seperti tercatat dalam publikasi Press Books, kelompok sosial primer memainkan peran lebih penting dalam kehidupan setiap orang. Sebab, ia memberikan ikatan emosional dalam jangka panjang serta memenuhi kebutuhan psikologis manusia. Peran kelompok primer pun lebih besar untuk fungsi ekspresif daripada pragmatis. Sebaliknya, kelompok sekunder lebih berperan untuk fungsi instrumental daripada ekspresif. Hal ini berarti orientasi kelompok sekunder terfokus pada tujuan tertentu, bukannya sisi emosional di dalam hubungan antarmanusia. Baik kelompok primer maupun sekunder tidak terikat dengan definisi yang ketat dan batasan yang kaku. Bahkan, kelompok sosial dapat berpindah dari satu tipe ke tipe lain. Sebuah organisasi mahasiswa, misalnya, mungkin sekali pada awal mula menjadi kelompok sosial sekunder. Namun, karena para anggota berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dalam jangka waktu lama, ia bisa menjadi tipe primer. Fenomena itu terjadi ketika tujuan yang sama dan ikatan kuat membuat hubungan para anggota di kelompok sekunder melampaui batas-batas kesementaraan. Relasi antaranggota organisasi lantas menjadi lebih mirip hubungan persaudaraan dengan dimensi emosional yang lebih dominan. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
ikatan perdagangan termasuk dalam bentuk kelompok sosial yang disebut